Manfaatkan Engine Break Pada Mobil Matic Untuk Berhenti
dieon | 12.17.00 |
tips
Otosia.com - Memanfaatkan engine break saat melakukan pengereman memang sangat membantu khususnya pada kendaraan roda empat bertransmisi manual. Lalu bagaimana dengan mobil bertransmisi otomatis? Pebalap nasional, Rifat Sungkar berbagi tips bagaimana melakukan pengereman menggunakan mobil matic.
"Banyak yang percaya mobil matic itu tidak punya engine brake. Soalnya saat mau berhenti, mobil terasa lempeng aja padahal sudah direm.Tetapi hal itu bisa diatasi dengan menurunkan ke gear lebih rendah," ucapnya yang ditemui saat test drive Mitsubishi di Jakarta belum lama ini.
Dengan memindahkan gear dari transmisi manual ke rendah, mobil akan mendapatkan engine break. Tak hanya membantu proses berhenti, kanvas rem pun menjadi lebih hemat karena tidak digunakan berlebihan.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan rem saat mau berhenti. Saat panas tinggi, rem bisa kehilangan daya cengkeram karena meleleh. Makanya perlu engine brake. Di mobil matic bisa diturunkan dari D ke 2," jelasnya.
Meski begitu, saat memindahkan gear, posisi putaran mesin harus diperhatikan. Soalnya saat putaran mesin tinggi, perpindahan gear dapat merusak mesin. Oleh karena itu, lakukanlah saat putaran mesin berada di angka 3 ribu rpm atau di bawahnya.
"Banyak yang percaya mobil matic itu tidak punya engine brake. Soalnya saat mau berhenti, mobil terasa lempeng aja padahal sudah direm.Tetapi hal itu bisa diatasi dengan menurunkan ke gear lebih rendah," ucapnya yang ditemui saat test drive Mitsubishi di Jakarta belum lama ini.
Dengan memindahkan gear dari transmisi manual ke rendah, mobil akan mendapatkan engine break. Tak hanya membantu proses berhenti, kanvas rem pun menjadi lebih hemat karena tidak digunakan berlebihan.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan rem saat mau berhenti. Saat panas tinggi, rem bisa kehilangan daya cengkeram karena meleleh. Makanya perlu engine brake. Di mobil matic bisa diturunkan dari D ke 2," jelasnya.
Meski begitu, saat memindahkan gear, posisi putaran mesin harus diperhatikan. Soalnya saat putaran mesin tinggi, perpindahan gear dapat merusak mesin. Oleh karena itu, lakukanlah saat putaran mesin berada di angka 3 ribu rpm atau di bawahnya.